Dia telah pergi dengan damai
Bapak terasa dada kiri sakit, waktu batuk tambah
rasa sakit. Maka pada tanggal 6 Juli saya bawa suami ke Rs. Mitra
Keluarga , ketemu Dr. Farida ahli paru paru, Dr. Bilang harus foto Rontgen
dulu. Keesokan hari nya , bapak di Rontgen dan hasilnya ditunjuk kepada
Dr. Farida, Dr. bilang : di dada kiri ada cairan, harus masuk rumah
sakit , cairan disedot .
Waktu itu kota Surabaya sedang dilanda Covid - 19 . Maka bapak harus
diperiksa terjangkit Covid tidak , baru bisa tentukan masuk dikamar yang mana
. Tgl
7 Juli pagi kami bawa bapak ke Rab. Plodia , diadakan Rapid test , 5 hari
kemudian dapat hasil .
Setiba dirumah , saya segera w a ke anak cucu di
Kupang, lapor kesehatan eng kong kurang mengembirakan , ada waktu boleh
siap2 galing liang kubur. Tapi mereka sedang pesta ultah nya cucu
Matthew, maka kurang tanggapi .
Tgl 10 Juli, saya bawa bapak ke Rs. NH ( National Hospital ) , ketemu Dr.
Fahmi specialis urat syaraf , yang biasa tangani penyakit Pak Kim Sen bapak .
tapi beliao bilang harus periksa di Dr. Pramono ahli paru2 , setelah
diperiksa dokter , bapak dimasukkan ke kamar sakit dilantai 7 . Yg
berteman hanya suster pribadi kami , saya tidak diijinkan bersama ,
karena faktur usia sudah kepala 7 .
Tgl 11 saya dapat panggilan dari Rab. Plodia , kami buru
pergi ambil hasil test, Ternyata bapak tidak terjangkit Covid -19.
Maka saya segera putar ke Rs NH , minta supaya bapak dipindah ke kamar lantai 6
yang umum, supaya saya bisa berteman , bapak pasti senang ! Tapi Dr bilang sore
pasien akan disedot cairan didada , maka tidak boleh pindah kamar . Saya hanya
bisa pulang rumah dengan kecewa.
Tgl 12 , hari Minggu yang cerah , setelah sarapan kenyang,
jam 8 saya ke Rs NH , rencana pindah bapak ke lantai 6, tapi saya tidak
diizinkan naik loteng , saya berteriah : saya ini istrinya pak Boby lho ! tidak
lama saya dianter ke lantai 7 .
Didepan pintu , seorang mantri laki2
menghampiri saya , dia kata : tadi subuh pak Boby sudah tidak ada napas ,
dibantu pertolongan sampai 3 jam , tapi tidak tertolong juga. Saya minta masuk
lihat bapak , para perawat bantu saya memakai baju anti Covid,
bungkus rapat rambut, saya masuk ke kamar no 9 , terlihat diranjang dekat
jendela , baring seorang yang tertutup oleh kain putih , saya hampiri keranjang
itu, beranikan diri buka bagian kakinya , terlihat kaki diikat oleh seutas tali
dari kain putih , lalu maju lagi buka bagian kepala, terlihat dari atas kepala
sampai bawah dahu diikat juga dengan tali kain putih , itu adalah suami saya , mereka
sudah mandi bersihkan ......Saya meraung menangis ukur kuat !
Untung pegawei kantor nama Ita , bisa ambil di Parang Kusuma , rumah lama
kita setelan jas , kemeja putih , kaos kaki dan dasi ; setelah dipakaikan
jas dan ikat dasi , bapak sudah rapi kembali , nampak gagah seperti dulu
waktu menjadi guru ...... saya tidak tahan , saya menangis lagi ....... Tapi
melihat bapak tidur dengan tenang dan damai , saya malah menjadi gembira, saya
percaya Tuhan yang maha baik sudah bawa dia naik ke surga . Surabaya
sedang dikeadaan PSBB , anak cucu kami tidak ada yang ke Surabaya ,
untung ada kaka Vincent dari mantu Florida dan besan darinya pak Dicky membantu
segala-galanya . Suami saya disemanyamkan di Adijasa 2 malam, famili rapat kami
yg di Surabaya pada datang merayat , tapi kebanyakan kawan W A saja Tgl
14 Juli pagi kami 6 orang anter bapak naik pesawat Garuda pulang Kupang ——
tanah air tercinta.
Dibandara El Tari Kupang sudah ditungguin oleh anak-cucu kami, murit2 dan kawan
akrap suami . Setengah jam kita sudah tiba toko Mutiara Indah yang sudah
berdiri sejak setengah abad lalu. Didepan toko penuh pasang karang bunga
, dalam toko telah dihias dengan kain merah dan hiasan bunga . Peti bapak yang
warna cream bis kuningan letak disebelah kanan toko.
Yang datang merayat banyak sekali . Mereka melihat wajah muka pak guru kian damai
seperti ada tidur pules , semua bilang bapak telah diangkat ke Surga ...... air
mata saya sudah kering .......
Tgl 16 jam 10 pagi, setelah cucu sulung kami Andrew pidato singkat
tentang riwayat hidup Kong Boby. Kami semua berangkat ke gereja Kristus
Raja. Para romo mendo’a dan berkati bapak . Hanya setengah jam ,
rombongan menuju ke tempat istirahat bapak , itu adalah daratan yang
cukup tinggi , bisa melihat air laut Namosain dan gunung yang memanjang . Angin
sepoi 2 , isis sekali , pak guru Boby Chandra tidur damai sepanjang masa
. Amien . Kupang 2020. Agustus. 15 . Yohana Chandra
. ( 陈晚霞 )。
Setelah pakai jas yang rapi , Kung sudah ganteng dan tenang
Kung seperti sudah tidur nyenyak .
Di Adijasa , nampak cucu Jovita dan kiu Vincent
Waktu cicit Kenrich 1 bulan foto dengan Kung tae .
Cicit Kenrich 1 bulan foto bersama di Rest Royal .
Waktu di Rab Prodia bersama suster Yani .
Di Adijasa foto dgn adik Kay Hwat dan istri , adik Kay An dan keluarga .
Foto bersama dgn ponakan Evi dan anak , Linda dan suami.
Foto bersama mantu Aling, cucu Jovita .
Foto bersama pegawe Parkus, Yane, Aling dan cucu Io.
Saya dgn kiu Vincent atur kain tutup wajah Suami .
Nampak peti di dalam toko , bersana anak cucu .
Pak Boby sudah tentram dalam ruangan merah dan bunga yang indah .
Dikelilingi sama anak cucu . Kung/papa istirahat damai .
Dua romo memberkati pak guru Boby Chandra .
Sebelumnya diberkati oleh romo dulu .
Setelah istirahat yg tenang, kami sembahyang .
Kami foto bersama dibelakang kubur pak Boby .
|